UKM Seni Nanggala Ruwat Rawat Segoro Gunung: Sebuah Persembahan di Eksotika Bromo 2025

UKM Seni Nanggala Ruwat Rawat Segoro Gunung: Sebuah Persembahan di Eksotika Bromo 2025


Madiun, 08 Juli 2025—Di bawah langit kelabu dan debur angin yang menggigilkan tulang, UKM Seni Nanggala melangkah ke lautan pasir Bromo sebagai penjaga nyala jiwa nusantara. Dalam panggung alam yang megah, UKM Seni Nanggala menorehkan jejak seni dalam perhelatan Eksotika Bromo 2025 bertajuk “Ruwat Rawat Segoro Gunung”, yang berlangsung pada 20–22 Juni 2025.
Tepat pada 21 Juni, saat embusan angin menyapu dingin dan kabut menyelimuti kaki gunung, UKM Seni Nanggala hadir dengan gemuruh tenang: pertunjukan yang menganyam tari, teater, musik, dan sastra dalam satu harmoni. Tubuh yang bergerak lirih di atas pasir menjadi doa dan suara yang dilagukan mengalun seperti mantra yang merawat ingatan. 
Sejumlah kelompok seni dari berbagai penjuru tanah air turut menyemarakkan eksotisme Bromo dalam ajang budaya yang tak sekadar memikat mata, melainkan juga menggetarkan rasa. Suhu boleh membeku, tapi semangat mereka membara. Tak ada yang bisa menghalangi, bahkan alam seakan-akan memberi restu. Setiap hentakan kaki di pasir menjadi bagian dari irama bumi dan setiap bait yang dilantunkan menjadi gema dari rahim semesta.
Eksotika Bromo tahun ini bukan hanya pergelaran, tapi ritual kolektif. “Ruwat Rawat Segoro Gunung” bukan sekadar tajuk, melainkan napas yang dihirup bersama oleh seniman dan penikmatnya. Dalam kesunyian Bromo yang agung, UKM Seni Nanggala menjahit ulang hubungan manusia dengan alam—dengan kesadaran, dengan kelembutan, dan dengan cinta. Seni bukan panggung sementara. Ia adalah perjalanan pulang menuju akar dengan sepenuh hati.
Oleh: Intan Ramadhani

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Partisipasi UKM Seni Nanggala, Universitas Trunojoyo Madura dalam Pameran Kolaborasi di ArtLab Lounge Surabaya

UKM Seni Nanggala, Universitas Trunojoyo Madura Sukses Menggelar Pentas Tunggal 2025

NYUKUR ikut memeriahkan NGABUBER