Semangat Keaktoran bersama UKM Seni Nanggala
Semangat Keaktoran bersama UKM Seni Nanggala
Bangkalan, 01 Mei 2025—UKM Seni Nanggala, Universitas Trunojoyo Madura menggelar program rutin Nyangkruk Budaya pada hari Sabtu, 19 April 2025. Nyangkruk budaya kali ini berfokus pada salah satu divisi UKM Seni Nanggala, yaitu Divisi Teater. Acara ini berlangsung di Gedung Students Center (GSC), Universitas Trunojoyo Madura.
Workshop kali ini menghadirkan pemateri utama—Nurhayati atau akrab disapa Mak Yati. Mak Yati adalah sosok aktor perempuan dari Teater Api yang dulunya aktif berteater di Teater Cemara ketika berkuliah di STIESIA. Mak Yati membagikan pengetahuan dan wawasannya melalui pengalamannya tentang dunia seni peran kepada peserta yang hadir.
Pada acara ini Mak Yati juga didampingi oleh Mas Amir Bani Musran, seorang lulusan S1 Teater dan S2 Pengkaryaan Seni. Kehadiran Mas Amir memberikan perspektif tambahan dalam memahami proses kreatif di dunia teater. Keduanya berbagi pengalaman sekaligus mendampingi peserta dalam mengeksplorasi gerak teater.
Selain itu, Mas Aulia atau biasa dipanggil Ulin dari Universitas Dr. Soetomo turut hadir memeriahkan acara. Ulin dikenal sering mengabadikan berbagai momen penting dalam dunia seni melalui kamera. Kehadirannya membawa warna tersendiri dalam dokumentasi kegiatan hari itu.
Sudirman selaku CO Divisi Teater bertugas sebagai moderator, memastikan alur acara berjalan dengan lancar dan sukses. Sudirman membantu menciptakan suasana yang nyaman bagi peserta dan pemateri. Diskusi dan tanya jawab pun berlangsung dengan aktif—menambah kekayaan pemahaman tentang keaktoran.
Kegiatan ini berlangsung cukup menyenangkan. Pertama penyampaian materi mengenai keaktoran, olah tubuh, metode penggarapan teater fisik, hingga proses pembuatan poster berisi judul dan sinopsis pertunjukan yang nantinya akan dipentaskan. Di sini setiap peserta diajak untuk memahami bahwa seni peran tidak hanya soal akting, tetapi juga soal membangun kesadaran tubuh dan ruang.
Usai penyampaian materi, peserta dibagi menjadi tiga kelompok untuk membuat karya kecil masing-masing. Kelompok-kelompok ini kemudian meleburkan ide mereka menjadi satu pertunjukan utuh yang saling berkaitan. Proses ini mengajarkan pentingnya kolaborasi dan keselarasan dalam menciptakan karya seni.
Pada malam harinya, hasil karya yang digarap bersama-sama ditampilkan di Gerbang Baru Banget (GBB), Universitas Trunojoyo Madura. Pertunjukan ini dimulai pukul 19.00 dan ditonton secara umum. Walaupun dalam waktu yang begitu singkat, peserta berhasil menampilkan pertunjukan dengan baik.
Melalui Nyangkruk Budaya ini, UKM Seni Nanggala membuktikan komitmennya untuk terus tumbuh dan menghidupkan ruang-ruang seni. Semoga gerakan kecil ini dapat menjadi pijakan bagi karya-karya besar di masa depan.
Oleh: Intan Ramadhani
Komentar
Posting Komentar